REPUBLIKA.CO.ID
JAKARTA –- Tindak kejahatan kian marak akhir-akhir ini.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane,
mengungkapkan ada sejumlah faktor yang membuat angka kriminalitas
semakin merajalela.
Menurut Neta, menghilangnya patroli polisi,
baik menggunakan mobil maupun motor, menjadi penyebab utamanya. Padahal,
jelas dia, jika patroli tersebut rutin dilakukan petugas kepolisian,
maka pelaku kejahatan akan berpikir dua kali sebelum melakukan
kejahatan.
“Karena itu menghilang, sehingga membuat peluang
tindak kejahatan menjadi meningkat,” ungkapnya, Ahad (15/1). Dalam
penyebab pertama saja, Pane menyebut masih terdapat beberapa kesalahan
yang dilakukan kepolisian. Itu terkait pembelian mobil dengan jenis Ford
yang digunakan berpatroli. Namun sayangnya, kata dia, kendati kendaraan
tersebut masuk kedalam kategori mobil mewah, namun saat ini sudah
banyak mengalami kerusakan.
Kerusakan itu, menurut Pane disebakkan
oleh minimnya jatah bensin yang diberikan, yakni hanya 10 liter per
hari dengan jenis pertamax. “Nah karena saking minimnya, para petugas
mengganti bahan bakarnya yang awalnya pertamax menjadi premium. Itulah
yang membuat mobil itu menjadi cepat rusak,” ujarnya.
Pihaknya
meminta kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut hal
tersebut. Karena pihaknya menduga ada kejanggalan yang akhirnya membawa
Ford sebagai mobil dinas. “Seharusnya kan cuma dengan jenis city car
saja,” ujarnya. Minimnya bengkel khusus yang menangani jenis mobil itu,
kata dia, membuat kerusakan yang terjadi menjadi berkepanjangan.
0 komentar:
Posting Komentar