Kamis, 08 Maret 2012

Aksi Penembakan dan Perampasan Senjata di Puncak Jaya Satu Anggota TNI Tewas, 2 Warga Sipil Terluka

Mulia –
Aksi penembakan dan perampasan senjata oleh Orang Tak di Kenal (OTK) yang diduga kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) kembali terjadi di Kota Mulia, Ibukota Kabupaten Puncak Jaya. Kali ini seorang anggota TNI-AD, Pratu La Ode Alwi tewas setelah timah panas menerjang dagu korban tembus di kepala dan leher sebelah kanan tembus sebelah kiri. Selain itu juga terdapat dua warga sipil korban peluru nyasar akibat aksi baku tembak antara kelompok OTK yang berada di atas gunung dengan aparat yang bersembunyi di kaki gunung dan area sekitar pasar.
Penembakan Pratu Laode anggota TNI Yonif 753/ARVITA Nabire yang sehari-harinya bertugas di  Pos Kalome Distrik Tingginambut oleh OTK ini tepat di jantung Kota Mulia depan Kios Cipta Jaya Mulia, Kamis, (8/3) sekitar pukul 10.15 WIT, kemarin. 
Akibat penembakan yang menewaskan anggota TNI itu, Kota Lama Mulia tegang. Mendengar penembakan itu, puluhan anggota TNI/Polri langung terjun menuju TKP guna mengamankan di sekitar TKP dan mengejar para pelaku.
Sementara Pratu Laode yang dalam keadaan kritis langsung dilarikan ke Rumah Sakit Daerah Mulia (RSUD) untuk mendapatkan pertolongan. Sekitar 1 jam mendapatkan perawatan secara intensif, korban Pratu Laode menghembukan nafas terakhirnya.
Korban Pratu Laode bertugas di Pos Kalome Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Korban Pratu Laode sendiri ikut bersama-sama temanya ke Kota Mulia, mengawal puluhan kendaraan jenis Estrada dan Truk dari Wamena ke Kota Mulia, Selasa, (6/3) lalu dengan mambawa berbagai macam barang seperti Sembako, beras jatah milik PNS Puncak Jaya dan bahan-bahan bangunan lainnya. Dari keterangan beberapa warga yang bermukim di sekitar lokasi kejadian, peristiwa itu bermula saat korban Pratu Laode berada di atas kendaraan dan berhenti di depan Kios Cipta Jaya Mulia untuk membeli sesuatu serta bersamaan dengan itu, korban yang turun dari mobil terlihat sedang menelepon melalui telepon seluler, tanpa sepengetahuannya tiba-tiba sekelompok orang sekitar lima orang merapt ke sekitarnya dan melepaskan tembakan dari jarak dekat dengan pistol, dan saat korban terjatuh, senjatanya dirampas, dan para pelaku kemudian melepaskan tembakan ke atas dan ke beberapa arah menggunakan senjata hasil rampasan sambil berlari ke arah pegunungan yang tidak jauh dari pasar sementara orang – orang yang sedang berada di pasar berhamburan ke segala arah.
Setelah merampas senjata dan menembak korban, para pelaku nampaknya tidak langsung pergi meninggalkan kota, namun masih bersembunyi di lereng gunung, dan sesekali melepaskan tembakan ke arah pasar, dimana pasukan gabungan TNI/Polri yang segera berdatangan pasca penembakan mencoba melakukan pengejaran dan melepaskan tembakan balasan ke arah gunung, akibat aksi baku tembak sekitar 30 menit tersebut membuat Pasar Lama Kota Mulia terlihat lengang dan sunyi senyap, namun dari kejauhan masyarakat tidak terlihat takut justru menonton aksi baku tembak itu dari kejauhan.  
Akibat penembakan yang menewaskan  Pratu Laode, puluhan kendaraan Jenis Estrada dan Truk yang telah bersiap-siap hendak kembali ke Wamena Jayawijaya, akhirnya batal. Puluhan kendaraan itu masih tertahan di Kota Mulia.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Erwin Syafitri ketika
dikonfirmasi usai cara coffee Morning bersama Insan Pers di Makodam XVII/Cenderawasih Jayapura membenarkan aksi penembakan tersebut. “Selaku Pangdam saya sudah memerintahkan anak buah saya untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku,”katanya .
Ditanya apakah aksi ini sebagai upaya balas dendam kepada aparat TNI , mengingat beberapa  waktu lalu telah terjadi kontak senjata antara Yonif 753 dengan kelompok OPM di Puncak Jaya, yang mana dari kontak senjata tersebut  ada satu korban, Pangdam mengatakan pihaknya tidak tahu apakah ini motif balas dendam  namun yang jelas siapapun pelakunya akan dikejar.
Sementara untuk Pemilukada sendiri yang akan dilaksanakan di Puncak Jaya dalam waktu dekat ini Pangdam mengatakan, “ pihak kami akan membantu aparat kepolisian dalam menjaga kamtibmas dengan melakukan pendekatan –pendekatan secara  Komunikasi Sosial.
Juru Bicara Polda Papua Kombes Wachyono membenarkan hal itu. ‘’Ada dua warga sipil yang tekena serpihan peluru, saat anggota TNI melakukan pengejaran terhadap para pelaku,’’ ucapnya:
Kedua warga sipil yang terkena serpihan peluru yakni  Kemerina Murib, serpihan peluru mengenai dada dan pahanya, Okira Tabuni terkena serpihan dipelipis kiri. ‘’Kedua korban sudah dievakuasi ke Jayapura dengan pesawat Susi Air, untuk mendapat perawatan intensif,’’ucapnya.
Mengenai kronologis kejadian penembakan terhadap Pratu La Ode Alwi menurut versi Polisi, saat dia berdiri di Depan Toko Cipta Jaya sambil menenteng senjata jenis SS1. ‘’Saat itu korban sedang berdiri di depan Toko Cipta Jaya di Kota Lama Mulia, tiba-tiba orang tak dikenal mendatangi dan menembak,’’paparnya.  Korban ditembak sebanyak empat kali, yakni dibagian pipi kiri, dagu kanan, hidung dan kepala. ‘’Pelaku mengeluarkan empat embakan dan semua mengenai bagian kepala korban,’’jelasnya.  Sementara itu, situasi Mulia pasca penembakan sudah kondusif. ‘’Situasi sudah terkendali,’’ucapnya. ) ) Wachyono mengungkapkan, saat ini sebanyak 100 anggota Brimob ditempatkan di Puncak Jaya untuk memback up anggota Polres setempat menjaga kamtibmas. ‘’Kami minta seluruh anggota di Puncak Jaya untuk selalu waspada,

0 komentar:

free counters

About This Blog

Pengikut

Translate


  © Blogger templates Psi by Anginselatan.com 2008

Back to TOP