Selasa, 30 April 2013

“Hak Menentukan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua”


1 Mei 1963 bagi rakyat Papua merupakan awal pendudukan Indonesia di Tanah Papua. Terjadinya penyerahan kekuasaan dari pemerintahan sementara PBB (UNTEA) kepada Indonesia melegitimasi Indonesia untuk menempatkan militernya dalam jumlah besar di Papua Barat. Sesuai perjanjian New York (New York Agreement) 15 Agustus 1962, Indonesia ditugaskan untuk membangun sambil mempersiapkan pelaksanaan Act of Free Choice (Tindakan Pilih Bebas) atau Self Determination (Penentuan Nasib Sendiri).
Kenyataannya, upaya pengkondisian Papua mulai dilakukan militer Indonesia sejak 1963 hingga 1969. Terbukti hasil PEPERA dimenangkan oleh Indonesia, dengan keterlibatan 1.025 orang pemilih dari 800.000 orang Papua yang punya hak untuk memilih. Dua tahun sebelum PEPERA 1969 yaitu 1967 terjadi Kontrak Karya I Freeport Mc Moran Gold and Copper perusahaan tambang emas dan tembaga milik Imperialis Amerika dengan rezim Orba Soeharto. Kontrak ini dilakukan karena Indonesia yakin akan memenangkan PEPERA walaupun dengan cara keji sekalipun, seperti teror, intimidasi dan bahkan pembunuhan sekalipun.
Kehadiran Indonesia tidak serta merta diterima oleh menghendaki kemerdekaan sebagai sebuah negara. Kenyataan ini dibalas oleh Indonesia dengan berbagai operasi militer baik didaerah pesisir Papua maupun daerah pegunungan Papua. Ratusan ribu rakyat Papua tewas akibat kekejaman militer (TNI-Polri) Indonesia. Apalagi paska pemberlakuan Daerah Operasi Militer (DOM) sejak 1977-1998.
Kekejaman militer (TNI-Polri) Indonesia terus berlanjut hingga dewasa ini, pembunuhan terhadap Theis Eluay, Mako Tabuni, Huber Mabel serta kasus Biak Berdarah, Abepura berdarah, Wamena Berdarah dan kasus-kasus kejahatan terhadap kemanusiaan tidak tuntas diselesaikan oleh Indonesia.
Berdasarkan kenyataan itu, dalam peringatan 50 Tahun Aneksasi Papua kedalam Indonesia, maka kami dari Aliansi Mahasiswa Papua [ AMP ] menyeruhkan kepada seluruh elemen rakyat Papua yang sedang berdomisili di Daerah Istimewa Yogyakarta, untuk hadir dan wajib mengikuti aksi yang rencananya akan dilaksanakan pada : 
Hari/Tanggal         :  Rabu,01 Mei 2013
Waktu                  : 09.00 WIB - Selesai
Titik Kumpul         : - Seturan/Depan Asrama Puncak Jaya
                               - Lampu Merah Maguwo / Pertigaan Maguwo
                               - Jembatan Layang Janti
                               - Gejayan /  Depan Kampus Sadar 
Rute Aksi             : Asrama Kamasan I - Titik Nol KM - Alun - Alun Utara
Demikan Seruan ini kami keluarkan, kepada seluruh elemen rakyat Papua di Yogyakarta, dan dihimbau kepada seluruh Mahasiswa Papua di Yogyakarta untuk wajib terlibat dalam aksi demonstrasi kali ini.

" YANG MERASA DIRI ORANG PAPUA DAN MASIH PUNYA HARGA DIRI, MAKA WAJIB UNTUK HADIR "
" Ko Stop Bilang Ko Orang Papua, Kalau Ko Tidak Pernah Mau Mengerti dan Menyuarakan Apa Yang Diinginkan Oleh Rakyat Papua "

NB :
 1. Bagi Kawan-kawan yang tidak memiliki kendaraan untuk mengikuti Aksi ini, maka kawan-kawan dapat menunggu jemputan yang telah kami sediakan di Titik - Titik Kumpul diatas
2. Seluruh kawan - kawan yang hendak mengikuti aksi ini, maka kami harapkan untuk menggunakan Pakaian yang rapi, kalau bisa menggunakan jas/almamater Kampus.
3. Bagi yang tidak memiliki Jas/almamater, dapat menggunakan pakaian biasa saja, namun wajib mengenakan Celana Panjang dan Baju Kemeja/Kaos Hitam
4. Bagi Kawan - Kawan Yang Hendak Menggunakan Pakaian Tradisional/Pakaian Adat dan Menghias Tubuh Dengan Unsur - Unsur Seni dan Budaya Papua, Maka Itu Sangat di Perbolehkan.
 

0 komentar:

free counters

About This Blog

Pengikut

Translate


  © Blogger templates Psi by Anginselatan.com 2008

Back to TOP