Di Papua, TNI Terapkan Soft Power
JAYAPURA—Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Papua
selalu menggunakan pendekatan kesejahteraan bagi masyarakat di Papua,
termasuk bagi kelompok sipil bersenjata yang selama ini masih
mengganggu keamanan di Puncak Jaya, Timika dan daerah lain di Papua.
“Untuk tugas TNI di Papua pendekatan harus berubah dari pendekatan bersenjata tanpa kekerasan),”ujar Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI M. Erwin Safitri ketika menggelar acara Coffee Morning bersama insan pers se-Jayapura di Aula Toni Rompis, Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Kamis (8/3).
Dikatakan,, pendekatan kesejahteraan tersebut akan dikondisikan dengan program dari pemerintahan setempat, misalnya saja dengan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lain lain. “Saya tetap berprinsip untuk melakukan soft power, jadi pendekatan kepada masyarakat. Sementara ini kalau kita melihat di kota, berarti ada mereka bergabung dengan masyarakat dan kita ketahui disini hubungan kekerabatan itu cukup kuat,” kata dia.
Ketika disentil, kelompok sipil bersenjata atau OPM di Puncak Jaya masih ada dan sudah masuk kedalam kota diduga menggunakan senjata SS1, senjata rakitan dan senjata hasil rampasan dari aparat keamanan. Namun pihaknya tak menyebutkan berapa jumlah kekuatan kelompok ini. Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Papua Telman Rorimpandey yang didaulat mewakili insan pers se-Jayapura mengatakan, pertemuan antara Pangdam XVII/Cenderawasih bersama insan pers se-Jayapura ini selain untuk mempererat tali silahturahmi diantara kedua lembaga, juga untuk menyamakan persepsi terutama dalam memberikan informasi yang obyektif kepada publik.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya mengharapkan agar insan pers mendapatkan akses informasi dari Kodam XVII/Cenderawasih yang dapat dipublikasikan dengan tetap bertanggungjawab serta tetap berpegang teguh pada kode etik dan UU Pers. “Kami insan pers juga butuh informasi tentang peristiwa yang perlu disampaikan kepada masyarakat secara obyektif agar tak terjadi saling curiga,” kata dia.
“Untuk tugas TNI di Papua pendekatan harus berubah dari pendekatan bersenjata tanpa kekerasan),”ujar Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI M. Erwin Safitri ketika menggelar acara Coffee Morning bersama insan pers se-Jayapura di Aula Toni Rompis, Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Kamis (8/3).
Dikatakan,, pendekatan kesejahteraan tersebut akan dikondisikan dengan program dari pemerintahan setempat, misalnya saja dengan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lain lain. “Saya tetap berprinsip untuk melakukan soft power, jadi pendekatan kepada masyarakat. Sementara ini kalau kita melihat di kota, berarti ada mereka bergabung dengan masyarakat dan kita ketahui disini hubungan kekerabatan itu cukup kuat,” kata dia.
Ketika disentil, kelompok sipil bersenjata atau OPM di Puncak Jaya masih ada dan sudah masuk kedalam kota diduga menggunakan senjata SS1, senjata rakitan dan senjata hasil rampasan dari aparat keamanan. Namun pihaknya tak menyebutkan berapa jumlah kekuatan kelompok ini. Sementara itu, Kepala Stasiun TVRI Papua Telman Rorimpandey yang didaulat mewakili insan pers se-Jayapura mengatakan, pertemuan antara Pangdam XVII/Cenderawasih bersama insan pers se-Jayapura ini selain untuk mempererat tali silahturahmi diantara kedua lembaga, juga untuk menyamakan persepsi terutama dalam memberikan informasi yang obyektif kepada publik.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya mengharapkan agar insan pers mendapatkan akses informasi dari Kodam XVII/Cenderawasih yang dapat dipublikasikan dengan tetap bertanggungjawab serta tetap berpegang teguh pada kode etik dan UU Pers. “Kami insan pers juga butuh informasi tentang peristiwa yang perlu disampaikan kepada masyarakat secara obyektif agar tak terjadi saling curiga,” kata dia.
0 komentar:
Posting Komentar