Kamis, 08 Maret 2012

Di Papua, TNI Terapkan Soft Power

JAYAPURA—
Tentara  Nasional Indonesia  (TNI) di Papua selalu  menggunakan pendekatan kesejahteraan bagi masyarakat di Papua, termasuk  bagi  kelompok sipil bersenjata yang selama ini masih mengganggu keamanan di Puncak Jaya, Timika  dan daerah lain di Papua.
“Untuk tugas  TNI  di Papua  pendekatan  harus berubah dari   pendekatan bersenjata  tanpa  kekerasan),”ujar Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI M.  Erwin Safitri ketika  menggelar  acara  Coffee Morning bersama insan  pers se-Jayapura  di Aula Toni Rompis, Kodam   XVII/Cenderawasih, Jayapura, Kamis (8/3).
Dikatakan,,   pendekatan kesejahteraan  tersebut  akan dikondisikan dengan program dari pemerintahan setempat, misalnya saja dengan pembangunan infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lain lain. “Saya tetap berprinsip untuk melakukan soft power, jadi pendekatan kepada masyarakat. Sementara ini kalau kita melihat di kota, berarti ada mereka bergabung dengan masyarakat dan kita ketahui disini hubungan kekerabatan itu cukup kuat,” kata dia.
Ketika disentil,  kelompok sipil bersenjata atau OPM di Puncak Jaya masih ada dan sudah masuk kedalam kota diduga  menggunakan senjata SS1, senjata rakitan dan senjata hasil rampasan dari aparat keamanan. Namun pihaknya tak menyebutkan berapa jumlah kekuatan kelompok ini. Sementara  itu,  Kepala Stasiun  TVRI Papua  Telman  Rorimpandey yang  didaulat mewakili  insan   pers  se-Jayapura  mengatakan, pertemuan antara Pangdam XVII/Cenderawasih bersama insan  pers se-Jayapura ini  selain  untuk mempererat  tali  silahturahmi diantara  kedua lembaga, juga untuk menyamakan persepsi terutama   dalam  memberikan  informasi   yang  obyektif  kepada publik.
Karena  itu, lanjut  dia,    pihaknya   mengharapkan  agar  insan pers  mendapatkan akses informasi  dari  Kodam  XVII/Cenderawasih    yang dapat dipublikasikan  dengan tetap bertanggungjawab serta   tetap berpegang teguh  pada kode etik dan UU Pers.  “Kami  insan pers juga butuh informasi  tentang peristiwa  yang  perlu disampaikan  kepada   masyarakat    secara  obyektif agar tak terjadi  saling  curiga,” kata dia.

0 komentar:

free counters

About This Blog

Pengikut

Translate


  © Blogger templates Psi by Anginselatan.com 2008

Back to TOP